Senin, 08 September 2008

Dibikin “Stress” Klien?

Suatu ketika Anda didatangi pelanggan/klien yang marah-marah luar biasa. Dia berteriak, mengamuk, bicaranya macam-macam, gayanya tidak aturan. “Bagaimana sikap Anda? Menghindarkah? Atau Anda lawan dengan kebenaran Anda sendiri? Bagaimana cara Anda mengelola emosi klien yang sedang meledak dan mengembalikan kondisi seperti semula ‘‘clear’’, loyalitas klien tetap terjaga sekaligus brand Anda tetap dipercaya? Itu tergantung bagaimana Anda memetakan solusi beserta eksekusinya!

"Selalu menjaga hubungan dengan para klien rekan-rekan kerja sebaiknya jangan sekedar berorientasi pada uang semata, karena itu perlu adanya hubungan positif yang continue dan ini penting untuk keberhasilan suatu usaha. Klien adalah hati dari bisnis Anda, Anda menginginkan mereka, membutuhkan mereka dan karena merekalah anda selalu membangun eksistensi usaha Anda."
Semua perusahaan dimanapun, pada tahap-tahap tertentu, berhadapan dengan klien-klien yang sulit. Jangan pernah mengeliminasi orang-orang seperti ini, tetapi ini adalah bagian yang harus Anda hadapi. Pertahankan kontak yang baik dengan mereka, meski perilakunya menyebalkan hati Anda. Dari keadaan itulah, penanganan terhadap pelanggan-pelanggan seperti ini butuh latihan dan keterampilan tertentu. Dibutuhkan temperamen yang sangat khusus untuk menangani klien-klien yang sulit. Jika tidak anda bisa ‘stress’ karenanya.
Langkah pertama yang sangat krusial adalah bagaimana anda mampu mengubah situasi yang panas itu menjadi kalem. Cermati situasinya, berikan penilaian terhadap argumen yang ada serta pergunakan kemampuan mengambil keputusan dan keterampilan komunikasi yang tajam untuk memecahkan masalah.
Anda harus dapat mengontrol emosi sendiri terlebih dahulu sebelum Anda mencoba mengontrol emosi orang lain! Kesempatan ini sangat vital untuk melatih keterampilan berhubungan dengan klien-klien yang sulit, tidak hanya efektif, tetapi juga profesional.
"Apabila anda bekerja memang harus berhadapan dengan banyak klien, termasuk yang bermasalah. Sebetulnya mudah sekali kalau Anda ingin berhadapan langsung dengan mereka lewat telepon dan sebagai hasilnya, bisa merusak citra diri perusahaan Anda dan juga karir Anda. Sebab itu, bekerjalah secara profesional dan sangat berhati-hati. Jika situasinya tidak terkendali, Anda perlu memanggil atasan Anda sesegera mungkin.
Ketika Anda berhadapan dengan klien-klien demikian ‘berbahaya’. Jangan membiarkan diri Anda tenggelam dalam situasi yang menegangkan itu. Berusahalah untuk selalu mendengarkan tanpa memaksakan untuk interupsi. Jangan sampai terbebani rasa bersalah oleh intimidasi klien. Mungkin salah satu keterampilan paling penting yang Anda dapat kuasai adalah kemampuan menangani orang-orang yang sulit. Percayalah, didalam Tuhan, sumber segala hikmat, Anda punya kemampuan luar biasa, tetap berpegang teguh pada-Nya, jangan agresif, jangan provokatif, jangan menyerah, Anda luar biasa! •
Lantas, bagaimana bisa menangani situasi-situasi ini secara lebih baik? Czakan menawarkan beberapa hal berikut ini:
• Mengantisipasi problem-problem ketika berkomunikasi dengan rencanakan tanggapan secara teliti.
• Jangan menyerang pribadi, karena klien bisa mengekspresikan kemarahannya pada seseorang yang mewakili perusahaan, bukan secara pribadi.
• Mendengarkan: Sik
ap mendengarkan menunjukkan Anda profesional. Jangan melakukan interupsi. Jangan pula bersikap defensif.
• Berusaha memahami komplain pelanggan secara utuh. Ungkapkan kembali problem itu dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. Klien akan mendengarkannya dan hal itu akan membuatnya tenang dan mau mendengarkan.
• Jangan mengelak atau memberikan keterangan yang tidak benar tentang suatu fakta. Jawablah pertanyaan-pertanyaan secara jujur dan lengkap. Jika tidak tahu jawaban terhadap suatu persoalan, beritahu klien sambil memberitahu bahwa akan segera mencari seseorang yang dapat membantu. Kemudian, ambil tindakan.
• Jika tidak dapat memecahkan masalah itu, diskusikan segera dengan orang yang lebih kompeten, dan usahakan supaya klien selalu mendapat informasi tentang hal itu.
• Fleksibel dalam menjalin kerja sama dengan klien demi mencapai kesepakatan.
Czakan menyimpuLkan, sebagai wajah dari perusahaan dan suara dari brand Anda, Anda akan mendapat hari-hari baik dan hari-hari buruk. Rahasianya adalah berusaha untuk selalu tenang. Cari apa yang Anda bisa kerjakan. Selesaiakan pekerjaan itu sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki."
Satu hal hang harus anda pahami:
Jangan mengandalkan sesuatu pada manusia, hanya Allah sumber hikmat dan masa depan!

Lantas, bagaimana Anda sebaiknya menangani situasi-situasi “sulit”?

Ok, dalam memulai segala sesuatu: baik dalam market place, keluarga dan apapun kegiatan kita, mari cari dahulu hikmat yang berasal dari Tuhan. Coba renungkan apa yang tertulis dalam Amsal 9:10 “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”. Dan jika kita setia mendengarkan dan melakukan FirmanNya: “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap akan naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia” (Ulangan 28:13).

Tangkap dan lakukan apa yang saya tegaskan diatas. Itu dapat menjadi energi Anda yang luar biasa dalam menghadapi klien yang menyulitkan Anda.

Ada beberapa tips untuk Anda dalam menghadapi klien “bermasalah” yang dapat menghindarkan kita dari “bomb-bang!”:

• Ciptakan iklim yang selalu menyenangkan, rileks dan nyaman ketika Anda atau perusahaan Anda berhubungan dengan pada para pelanggan.

• Sebelum berhubungan lebih lanjut, Anda alangkah baiknya sambil mendiskusikan problemnya atau tentang harapannya pada perusahaan Anda, pelajarilah karakter calon klien Anda. Bisa dari tatapan matanya saat dia berbicara, gaya bahasa tubuhnya, cara berpakaiannya, cara menjawab handphone, cara tersenyum dan masih banyak sisi yang dapat Anda pelajari. Belajarlah selalu lebih peka dan cepat tanggap terhadap situasi dilingkungan Anda. Dari sini Anda dapat memetakan seperti apa karakter dasar dan gaya hidup dan selera calon pelanggan yang Anda hadapi sekarang. Hal ini adalah salah satu langkan awal untuk mengantisipasi problem-problem datang ketika berkomunikasi lebih lanjut dengannya.

• Jika hal diatas sudah kita lakukan dan suatu ketika terjadi serangan hebat dari klien Anda, tetaplah tenang. Jangan sekali-kali menyerang pribadi, jangan! Karena klien bisa mengekspresikan kemarahannya pada seseorang yang mewakili perusahaan, bukan secara pribadi. Perlakukan kasus ini dengan hati-hati. Karena kondisi ini dapat mempengaruhi brand image Anda!

• Jika perlu atur, tarik nafas dalam-dalam untuk menjaga stabilitas emosi agar tetap tenang sehingga dapat membantu Anda berfikir jernih dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan situasi terburuk yang bisa datang tanpa diduga.

• Jangan biarkan emosi/amarah menguasai pikiran Anda. Karena pada saat itu Anda harus siap ambil keputusan jika diperlukan. Dan setiap keputusan yang Anda ambil pada saat emosi Anda tidak stabil, hasilnya pasti berdampak negatif pada brand Anda atau orang lain sehingga dapat rusakkan segala yang Anda bangun selama ini. Hati-hati, PERHATIKAN: jangan pernah mengambil satu keputusanpun ketika Anda dikuasai amarah atau emosi karena pernyataan klien atau hal lainnya. Berdiam sejenak pikirkan hal-hal yang baik mungkin dapat membuat kondisi emosi anda jauh lebih baik.

• Jangan sekali-kali tunjukkan kejengkelan Anda didepan klien.

• Belajar mendengarkan: Sikap mendengarkan menunjukkan Anda profesional. Jangan melakukan interupsi. Jangan pula bersikap defensif.

• Berusaha memahami komplain pelanggan secara utuh. Ungkapkan kembali problem itu dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. Klien akan mendengarkannya dan hal itu akan membuatnya tenang dan mau mendengarkan.

• Jangan mengelak atau memberikan keterangan yang tidak benar tentang suatu fakta. Jawablah pertanyaan-pertanyaan secara jujur dan lengkap. Jika tidak tahu jawaban terhadap suatu persoalan, beritahu klien sambil memberitahu bahwa akan segera mencari seseorang yang dapat membantu. Kemudian, ambil tindakan.

• Jika tidak dapat memecahkan masalah itu, diskusikan segera dengan orang yang lebih kompeten, dan usahakan supaya klien selalu mendapat informasi tentang hal itu.

• Fleksibel dalam menjalin kerja sama dengan klien demi mencapai kesepakatan.

Kesimpulannya: “Sebagai wajah dari perusahaan dan suara dari brand Anda, Anda akan mendapat hari-hari baik dan hari-hari buruk tanpa dapat Anda duga. Rahasianya adalah selalu berusaha untuk tenang. Berfikir sebelum melakukan segala sesuatu. Lakukan dengan baik apa yang Anda bisa kerjakan. Selesaikan pekerjaan itu sesuai dengan keahlian dan keterampilan Anda. (rudiwibowo@ymail.com)

3 Langkah Membangun Kesan: Pelanggan Merasa Diutamakan

Jika anda memulai suatu usaha, baik dalam bentuk warung yang sederhana, jasa reparasi elektronik, servis mobil, butik, swalayan, pabrik atau perusahaan raksasa sekalipun, pasti berhubungan dengan pelanggan.
Seorang pelanggan dapat berpindah ke kompetitor anda, karena kompetitor dapat memberikan pelayanan lebih baik dari yang sudah anda lakukan. Inilah salah satu alasan mengapa setiap orang dalam suatu organisasi mulai dari level manajemen hingga staf berusaha sekuat tenaga membuat setiap pelanggan mengetahui bahwa dirinya merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Pembeli atau pengguna jasa anda adalah bagian lain yang tak terpisahkan dari satu perputaran bisnis yang anda lakukan. Tanpa mereka tidak mungkin bisnis anda bertahan hidup. Kesadaran tersebut harus tertanam kuat dibenak anda secara baik dalam kata-kata maupun tindakan.

Perlu kita pahami bahwa membangun persepsi positif dalam suatu usaha atau bisnis tidak cukup hanya bermodalkan financial kuat, kualitas produk yang baik, promosi yang hebat, tetapi kesuksesan bisnis tidak lepas dari bagaimana kita menciptakan hubungan yang sahat antara atasan, bawahan, supplier sampai pelanggan. Bagaimana menciptakan citra positif pada "nama" atau brand usaha anda?

Mulai edisi kali ini saya akan berbagi tips tentang strategi praktis membangun brand pribadi anda, usaha atau produk anda secara positif. Dalam edisi ini saya akan mulai dengan membahas bagaimana membangun kesan agar para pelanggan merasa penting dan diutamakan. Dari sini anda memiliki kesempatan untuk menunjukkan betapa pentingnya dia bagi Anda:

1. Buat Hubungan yang Menyenangkan
Ciptakan prinsip terbuka dalam berkomunikasi. Pastikan setiap calon pelanggan ataupun seluruh langganan tetap anda selalu mendapati tanggapan dari anda sendiri maupun dari para karyawan anda dengan penuh kehangatan dan persahabatan hingga tercipta suasana menyenangkan. Hal ini selalu wajib dilakukan dalam bentuk pertemuan langsung, kontak telepon, SMS, e-mail, hingga pelanggan merasa senang, nyaman hingga dia merasa ini adalah keputusannya yang tepat jika memutuskan berhubungan dengan anda.

2. Ciptakan Suasana Nyaman
Bagaimana kebiasaan anda ketika menerima calon/langganan anda? Ciptakan suasana nyaman dan tunjukkan antusias anda ketika pelanggan berbicara dengan anda. Hindari suasana kaku, ajaklah dia memanggil Anda dengan nama panggilan anda biar lebih rileks, dan anda pun sebaiknya memanggil pelanggan dengan nama panggilan yang dia sukai. Dengan demikian tidak ada jarak yang menjauhkan anda dari pelanggan. Kalau pelanggan sudah merasa semakin dekat dengan anda, maka ikatan/hubungan anda dengan pelanggan semakin kuat.

3. Ciptakan Kepercayaan Pelanggan
Ketika pelanggan anda mengundang atau datang untuk mengatasi problem yang mereka hadapi, tunjukkan bahwa anda sangat peduli terhadap masalah yang mereka hadapi. Kalau anda prihatin dengan problem mereka, anda harus menunjukkan sikap keprihatinan anda. Kemudian anda harus membukakan pikirannya supaya dia bisa membuka celah untuk melewati masalahnya. Berikan keyakinan. Andapun harus yakin apa yang anda sarankan adalah benar dan terbaik bagi calon atau pelanggan anda. Tunjukkan dengan tulus dan bantu menyelesaikan jalan keluar yang baik dengan keahlian anda, katakan langkah-langkah penting baginya. Dengan ciptakan kesan peduli dan tunjukkan keahlian anda dalam menangani masalah mereka, anda sudah memulai menciptakan kepercayaan pelanggan.

Sekarang yang harus anda pahami:
Ketika anda telah berhasil membuat pelanggan anda merasa diutamakan, dan anda telah memberikan nilai tambah pada servis anda. Inilah awal cara termudah untuk mendapatkan competitive advantage yang lain. Sukses untuk Anda. GBU! (rudiwibowo@ymail.com)

Meningkatkan Persepsi Stabilitas & Kredibilitas Marketing Anda

Meningkatkan Persepsi Stabilitas & Kredibilitas Marketing Anda

Pada dasarnya manusia mempunyai naluri lebih senang untuk menerima hal-hal yang ‘baik saja’ bagi dirinya sendiri. Baik dalam bentuk visual, suara, rasa, dan lain sebagainya. Sebagai contoh: ada seorang ibu merasa senang jika ia mendapatkan tempat berteduh pada saat dia merasa kulitnya terasa terbakar karena terik matahari langsung. Atau ada seorang anak menjerit ketaku-tan karena melihat adegan yang menye-ramkan waktu nonton film. Ini adalah bagian dari reaksi alami atas pengaruh suatu aksi yang terjadi disekitarnya.

Contoh diatas merupakan persamaan yang terjadi dalam dunia bisnis. Suatu interaksi yang adalah ‘kunci’ antara penjual dan pembeli atau produsen dan konsumen dalam kegiatan sehari-hari.

Interaksi merupakan satu hubungan dua arah yang saling mempengaruhi, hubungan antara penjual dan pembeli. Cara melakukan interaksi dapat dilaku-kan lewat tatap muka langsung, lewat profil perusahaan, brosur, pamflet dan sejenisnya yang anda sebarkan ke pasar.

Sebagaimana halnya interaksi langsung, dokumen-dokumen tersebut yang anda sampaikan kepada prospek atau klien harus semenarik mungkin. Ingat: prospek membentuk persepsi tentang anda jauh sebelum mereka berjalan menuju kantor anda. Anda akan lebih dinilai profesional jika anda sendiri menampilkan profil anda maupun perusahaan anda sebaik mungkin di hadapan prospek atau langganan anda.

Anda harus menyadari bahwa kesuksesan marketing adalah suatu persoalan membangun persepsi positif dari brand perusahaan atau anda sendiri.

Tips berikut ini akan membantu anda membangun perspsi positif dan meningkatkan kredibilitas perusaha-an atau program marketing anda:

1. Pastikan dokumen-dokuman anda tampil menarik. Jangan menganggap remeh hal ini. Baik berupa proposal, lembaran formulir order, form PO, Invoice, form delivery order dll. Bahkan sebelum prospek-prospek anda membacanya, pemilihan kertas, tata letak tulisan, pilihan bentuk logo, gambar/illustrasi pada halaman sampul depan harus benar-benar memberikan kesan pertama yang menarik pada benak prospek anda.
2. Pergunakan ilustrasi/gambar yang pas sesuai kebutuhan untuk membuat dokumen anda lebih hidup dan menarik, tanpa mempenga-ruhi pesannya. Ingat: Jangan gunakan gambar dari clipart atau repro yang tak jelas sumbernya. Ini mempengaruhi Kredibilitas pada perusahaan anda. Dokumen tanpa gambar terlihat kering dan tidak bergairah.
3. Pertimbangkan dengan baik untuk memilih jenis kertas yang tepat sebelum memutuskan untuk mencetak kertas surat yang ditulis tangan. Kalau disain atau rancangan dengan tepat, tampilannya akan bersih, necis, elegan dan berprofil tinggi sangat membantu meningkatkan citra positif pada brand anda. Untuk hal ini anda dapat menghubungi disainer profesional yang memahami brand komunikasi.
4. Pastikan label alamat dan amplop anda tampil clear-bersih dan kering. Prospek akan segera dan secara tanpa sadar menilai apa yang mereka lihat, sebelum membuka isinya.
5. Kalau mencantumkan harga, usahakan agar harga penawaran anda benar-benar fair dan reasonable. Jangan sampai harga yang anda tawarkan terlampau mahal dibandingkan para kompetitor. Cermati tanggapan prospek ketika anda mendiskusikan problem harga dengannya. Anda harus bisa menjelaskan dasar perhitungannya sehingga benar-benar kelihatan masuk akal dan fair bagi prospek anda.
6. Buatlah nomor kontak telepon yang mudah dihapal oleh prospek. Anda kelihatan lebih mantap, penting dan berpengaruh jika mendapatkan nomor-nomor khusus bagi kegiatan bisnis anda. Misalnya nomor-nomor seperti 024-70222206 dan sejenisnya, yang biasanya selalu menjadi rebutan banyak orang.
7. Buatlah blog atau pasanglah website. Saat ini, jika perusahaan anda tidak mempunyai website prospect, pelanggan atau klien dan juga mitra-mitra usaha anda akan berpikir ada yang salah dengan anda. Dan jika anda masih belum memasang website, pilihlah satu provider, bayarlah satu orang marketing untuk melayani kebutuhan anda di sana. Internet memberikan banyak perubahan dan kemudahan dalam cara anda berbisnis.
8. Pergunakan nama domain perusahaan anda pada website dan alamat-alamat e-mail. Ini merupakan salah satu bentuk promosi tidak langsung.(rudiwibowo@ymail.com)